Hal yang perlu kamu tahu tentang Momo Challenge

8622

Momo Challenge diketahui berawal dari Facebook. Para anggota ditantang untuk berkomunikasi dengan nomor yang tidak dikenal. Jika kamu mengkontak nomor yang tidak diketahui tersebut, maka akun Momo akan mengirimkan suatu tantangan dan aktivitas yang harus diselesaikan untuk bertemu dengan “Momo”.

Banyak yang mengatakan bahwa Momo Challenge melibatkan suatu tantangan di mana mendorong anak-anak untuk terlibat dalam adegan yang kejam yang mengarah pada akhir yang tragis (bunuh diri).

Jika pengguna menolak untuk melakukan tantangan yang Momo berikan, maka Momo akan mengancam dan mengirimkan foto-foto yang memiliki unsur kekerasan. Akun Momo muncul untuk tersambung dengan 3 nomor, yaitu di Jepang, Meksiko, Columbia. Setidaknya ada 1 korban jiwa yaitu anak perempuan berusia 12 tahun di Argentina.

Seorang pengguna WhatsApp telah mengetahui 3 fitur aneh yang ada pada “Momo” dan membuat sebuah daftarnya sehingga orang-orang tidak akan merasa terkejut.

1. Bahasa yang digunakan Momo

Setelah kamu menambahkan Momo ke dalam handphone, kamu akan menyadari adanya tulisan dalam bahasa Jepang di mana menurut Google Translator arti dari kata tersebut adalah “Mereka memanggilku L”. Dia juga memberitahu bahwa Momo akan menjawab balasan kamu menggunakan bahasa yang kamu gunakan.

2. Asal mula Momo

Setelah munculnya keberadaan Momo, asal mula gambar yang menyeramkan yang bisa dilihat dari pemilik akun dari nomor peneror (+81435102539) telah diinvestigasi. Setelah dilakukan sebuah pencarian, telah diketahui bahwa gambar yang terpasang di WhatsApp pemilik akun tersebut adalah sebuah karya berupa patung yang ada di Vanilla Gallery of Japan, sebagaimana dijelaskan di halaman “Know Your Meme” seorang peneror tersebut menggunakan karya yang menyeramkan tersebut sebagai wajah dari Momo.

3. Momo bukanlah yang pertama

Sebelum Momo membuat kamu berpikir dua kali sebelum menjawab pesan di WhatsApp, Sadako juga pernah melakukan hal yang sama di tahun 1988 tetapi dengan telepon rumah. Kisah tersebut menjadi populer dengan adanya film horror yang telah diadaptasi dari sebuah novel berjudul Ringu karya Koji Suzuki.

[teks Anindyta Aprilia | foto dnaindia.com]