Ini adalah posting dari tanggal 16 Agustus 2006
'Hidup ini seperti kita mengemudi mobil, pandangan lurus dan fokus ke depan sambil sesekali melihat kaca spion(ke belakang)'
Saya teringat dengan kutipan itu karena sekitar 2 minggu yang lalu, saya menemani seorang sepupu saya yang baru belajar membawa mobil barunya ke kelapa gading. Ayolah, guys….anda semua tahu kan seberapa panik dan was-wasnya kita pertama kali membawa mobil sendiri? Sepertinya, capek sekali…karena kita harus mengingat dan memperhatikan begitu banyak hal..pandangan ke depan, lihat spion, nyalakan lampu sign kalau mau berbelok, perlambat laju mobil jika mau membelok, jangan sampai terlalu dekat baru menginjak rem dan sebagainya. Jujur saja pertama kali saya membawa mobil juga penuh dengan ketegangan seperti itu.
Tetapi saya menyadari bahwa, menemani orang yang membawa mobil itu juga jauh lebih menegangkan dan lebih banyak mengeluarkan energi, sebab kita harus menjaga ketenangan di wajah dan suara kita, tetapi sekaligus menahan ketegangan karena mobil mati mesin di tengah jalan dan sedang diklakson orang lain. Wuih……full petualangan…dan dengan isengnya saya bilang ke sepupu 'kayanya, naik mobil ini lebih banyak makan kalori dibandingkan lari treadmill sejam….(sorry girl…..no hard feelings)' . Itu juga yang menjadi alasan mengapa dia membeli mobil sendiri, yaitu supaya bisa sering membawa mobil, jadi meskipun menabrak atau menyenggol orang, tidak panjang urusannya dibanding pakai mobil saudara.
Sepanjang perjalanan kita harus melihat ke depan, ke spion, terkadang terlalu lama lihat spion lupa lihat ke depan…(serem kan?). Padahal begitu kita telah menguasai cara membawa mobil, seringkali itu hanya menjadi terbiasa dan bahkan bisa menyetir sambil tidak terlalu konsen. Saya tahu, sudah banyak blogs atau bahasan mengenai cara yang satu ini, tapi jujur saja…seringkali kita lupa dengan filosofi yang sangat sederhana ini.
Saat kita sedang melaju dalam kehidupan kita ini, kita memang harus berfokus dan berpandangan ke depan….mencari cara bagaimana untuk mewujudkan masa depan dan impian kita….tetapi sekaligus kita harus sesekali melihat ke belakang, melihat apa yang sudah kita lakukan dan kita capai selama ini. Dengan begitu, paling tidak…..meskipun impian kita belum berhasil kita wujudkan saat ini, kita masih bisa bersyukur karena kita juga telah melihat apa yang telah kita capai sampai hari ini. Dengan bercermin pada keberhasilan kita di masa lalu, minimal itu akan membangkitkan semangat dan gairah kita untuk mengejar impian kita yang masih belum terwujud ini.
Bagaimana dengan anda, sudah siapkah untuk melajukan mobil anda saat ini?
Gentlemen…..start ur engines!
- Mulai dari kita, mulai dari hal kecil, mulai dari sekarang! - Nov 3, 2009
- Saya Ingin Main Saham! - Nov 3, 2009
- Tangis Safina Sebelum Menang - Sep 6, 2008