Saat berlibur atau bepergian, nggak selalu kamu harus mengubah kebiasaan makan secara ekstrem, sekalipun kamu berlibur ke negara lain dengan perbedaan iklim atau zona waktu yang drastis.
Kuncinya adalah berani menyesuaikan lidah dengan cita rasa lokal dan tetap berpegang pada prinsip-prinsip dasar makan sehat.
Bingung? Yuk lihat tips dari ahli gizi Emilia E. Achmadi MS, RD, ahli gizi dari Cardiovascular Clinic Cinere untuk mengatur pola makan kamu selama liburan:
1. Perhatikan porsi dan frekuensi makan
Jaga frekuensi makan kamu setidaknya tiga kali sehari, meski jam makan kamu mungkin bergeser karena perbedaan waktu.
“Kebiasaan waktu makan tak menentu malah cenderung membuat Anda makan lebih banyak,“ ujar Emilia.
Karena, jika kamu baru makan saat sudah merasa sangat lapar, hormon dalam tubuh sudah tidak seimbang, dan akan mendorong kamu mencari makanan yang tinggi gula dan lemak.
“Buat jadwal kunjungan ke tempat-tempat makan pada jam makan,” saran Emilia.
Jangan ragu untuk bertanya pada pramusaji seberapa besar porsi makanan yang akan kamu pesan supaya kamu tidak makan sampai terlalu kenyang atau malah membuang-buang makanan! Interaksi seperti ini diperlukan supaya kamu tetap bisa menjaga disiplin pola makan selama liburan.
2. Selalu sedia air minum
Tubuh yang relatif lebih aktif bergerak, faktor makanan lokal yang mungkin mengandung banyak garam, juga udara yang bisa jadi lebih kering daripada Indonesia, dapat membuat kamu kehilangan lebih banyak cairan saat berlibur. Maka, sering-seringlah minum air, yaa!
Jangan tunggu sampai merasa haus, apalagi saat berada di pesawat. Sirkulasi udara di pesawat cenderung miskin oksigen dan kering menurunkan kadar cairan tubuh sehingga kamu rentan mengalami dehidrasi.
3. Cerdik memilih menu
Berhadapan dengan makanan yang terasa asing saat di luar negeri? Anggaplah itu bagian dari petualangan. Mulailah dari mencari alternatif asupan yang berbeda dari biasa.
Contohnya, untuk karbohidrat, gantilah nasi dengan pilihan lain, seperti roti, ubi, jagung, kentang, pasta, atau mi. Cobalah aneka ragam roti lain yang belum pernah ditemui. Cara mudah untuk mengetahuinya, lihatlah tekstur dan warna roti, makin gelap warna rotinya, makin beragam isi nutrisinya.
Makin kasar dan padat tekstur roti, makin tinggi kandungan seratnya. Bila belum bisa menikmati yang cita rasanya lebih kaya dan teksturnya lebih padat, seperti roti pumpernickel asal Jerman yang cenderung asam, cicipilah roti gandum utuh atau sourdough.
Selain roti, kamu juga bisa mencoba aneka crackers. Kombinasi roti atau crackers, irisan keju, dan olesan selai kacang bisa menjadi menu sarapan yang bergizi, lengkap dengan karbohidrat dan protein, apalagi bila ditambah buah-buahan. Yummy!
Jangan lupa, sebelum mencoba makanan tradisional setempat, perhatikan konten bahan-bahan dan cara pembuatannya yaa, apakah menggunakan banyak lemak, mengandung banyak gula, atau digoreng secara deep fried.
[Editor Sekar Retno Ayu / sumber Fitness For Men | foto howtogetrid.org]
Pusing mikirin playlist? Mending dengerin 87.6 Hard Rock FM di sini! Atau bisa dowload aplikasinya di iOS dan Google Play Store.
Baca juga:
Upcoming movies: Tomb Raider!
Yuk kenalan sama karakter di film Ninjago!
Childish Gambino buat rekor baru dalam Emmy Awards 2017!
- Kolaborasi Dua Lipa dan girlband asal Korea, Blackpink - Sep 20, 2018
- 5 Serial baru di Netflix tahun 2018 yang bisa lo tonton - Sep 13, 2018
- Kendall Jenner berlari di Paris untuk video Longchamp - Sep 13, 2018