4 bencana banjir paling parah di dunia

10582

Sejak pertama kali muncul di dunia, manusia telah berupaya mengontrol kekuatan maha dahsyat yang ada di sekitarnya, seperti tanah, api, air, udara, dan elemen kehidupan lainnya. Para nenek moyang kita pun telah belajar memahami bahwa alam mampu dijadikan sebagai penunjang kehidupan, namun juga bisa merusak jika tidak dijaga keseimbangannya.

Seperti banjir misalnya, bencana alam yang paling sering terjadi ini banyak disebabkan oleh tidak seimbangnya alam tempat manusia hidup. Apalagi jika melanda kawasan perkotaan, banjir kerap menjadi ‘penghancur’ yang membuat aktifitas warga lumpuh dan menyeret berbagai persoalan lintas dimensi.

Berikut adalah 5 banjir paling besar yang tercatat oleh sejarah dalam satu abad terakhir.

1. Banjir Delta Sungai Merah, Vietnam (1971)

Menurut arsip pemberitaan, banjir yang terjadi di bagian utara Vietnam itu merupakan bencana banjir terburuk yang melanda kawasan Indocina. Tidak jelas berapa jumlah pasti korban yang meninggal akibat banjir bandang tersebut.

Namun, banyak lembaga bantuan bencana alam internasional menyebut lebih dari satu juta orang menjadi korban, dan sekitar 70 persen di antara meninggal akibat penyakit dan kelaparan.

2. Banjir bandang Bangladesh (1974)

Hingga detik ini, Bangladesh masih kerap dilanda banjir di beberapa titik, terutama di bagian-bagian padat penduduk di kawasan pesisir. Namun, banjir terparah di negara pulau yang terletak di selatan India itu terjadi pada 1974 silam.

Hujan yang terus-menerus mengguyur bagian barat dan selatan Srilanka mengakibatkan banjir bandang. Fatatlnya, banjir bandang tersebut menyebabkan wabah kelaparan yang meluas sehingga setidaknya membuat 30.000 orang terkena penyakit serius, di mana lebih dari setengahnya berujung pada kematian.

3. Banjir Banqiao, Tiongkok (1975)

Selain faktor alam, banjir Banqiao juga terjadi akibat faktor human error dalam pembangunan bendungan raksasa di kawasan setempat. Dinding bendungan yang diklaim mampu menahan sekitar 300 meter kubik air hujan setiap harinya. Namun, hujan deras dampak dari topan Nina yang melanda pesisir Tiongkok terus menerus mendorong tembok bendungan yang ternyata kurang begitu kokoh menahan luapan air hujan. Alhasil tembok pun jebol dan menyebabkan sekitar 170 ribu orang tewas, serta membuat lebih dari satu juta jiwa kehilangan tempat tinggal.

Tidak sampai di situ, banjir Banqiao juga menyebabkan beberapa kota dilanda banjir di sepanjang Agustus 1975. Ditaksir kerugian yang diderita mencapai lebih dari 500 juta dollar AS atau sekitar Rp 6,6 triliun, sebuang angka yang sangat besar saat itu.

4. Banjir Jakarta 2013

Jakarta memang belum keluar dari predikat ‘langganan banjir’, meskipun tingkat kerawanannya telah kian turun dari tahun ke tahun. Namun, ada satu bencana banjir yang cukup parah terjadi di ibukota, yakni banjir yang terjadi pada 2013 lalu.

Tidak tanggung-tanggung, banjir tersebut sampai merendam istana dan seluruh jalanan protokol ibukota sehingga menyebabkan aktifitas kota lumpuh selama dua hari. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 20 orang meninggal dan lebih dari dari 50.000 orang mengungsi. Kerugian yang ditaksir dari bencana banjir ini mencapai lebih dari Rp 20 triliun.

TEKS: AMIN MULIA
EDITOR: HAPPY FERDIAN
FOTO: DOK. ESQUIRE

Source: Esquire

Ada yang mau nonton konser gratis di Bangkok bareng kita? Ada 21 slot tempat di #Rockventure April ini nih! Dengarkan terus 87.6 Hard Rock FMweb streaming

Baca juga:
Keep on moving with Pancious
Higher education means getting higher position?
The Chainsmokers menjawarai chart Top41 dengan single “Paris”!

LEAVE A REPLY