Books
Extremely Loud and Incredibly Close by Jonathan Safran Foer
Hard rockers mungkin kenal dengan buku karya Jonathan yang berjudul sama dengan film yang baru-baru ini masuk dalam nominasi OSCAR dan juga Golden Globe. Buku ini bercerita tentang bocah laki-laki yang berumur 9 tahun, Oskar. Ia sangat jenius dan memiliki berbagai macam keahlian, namun tidak memiliki seorang ayah semenjak kejadian 9/11. Oskar pun cendrung berada di lemari baju ayahnya untuk mengenang kehadirannya. Di situ pula, Oskar menemukan sebuah vas bunga yang berisi sebuah kunci dalam sebuah amplop yang bertuliskan kata “hitam”. Kunci inilah yang membawa Oskar ke dalam sebuah petualangan yang menjawab pertanyaan tentang ayahnya selama ini.
Freedom by Jonathan Franzen
Apakah arti kebebasan? Buku fiksi ini memiliki latar belakang kehidupan Amerika kontemporer pada awal tahun 90-an, pada masa Clinton berjaya, dan mendekati masa nasionalism dari Bush. Menjadi salah satu buku yang masuk ke dalam buku favorit Oprah, Freedom bercerita mengenai keluarga Berglunds, Patty, Walter dan juga putri mereka Jessica dan Joey. Permasalahan mulai terjadi ketika Joey mulai terlihat semakin akrab dengan Monaghans, tetangganya. Memiliki latar belakang politik berbeda, hal ini menjadi masalah bagi keluarga Berglunds yang lain. Hal itulah yang membuat mereka pindah ke Washington D.C dimana Walter yang sebelumnya adalah orang yang sangat menyayangi alam, sekarang bekerja di...
TURIYA by Maradilla
Vokalis Homogenic ternyata tidak hanya berbakat dalam bidang vocal saja, tetapi juga dalam hal menulis. Bukunya yang berjudul “Turiya” ini adalah buku keduanya, setelah buku pertamanya “Ketika Daun Bercerita” rilis tahun 2008 lalu. Bercerita tentang penggalan perjalanan hidup, sebuah fase yang menyenangkan dan juga menyedihkan, namun harus tetap dilewati oleh Milo, Dwayne, dan King secara bersama-sama. Pada akhirnya cerita ini akan dihadapkan pada sebuah pertanyaan “Pernahkah kita mengalami kebahagiaan semu?”
Metamaus (Spiegelman)
Pada tahun 1972 komikus Amerika yang bernama Art Spiegelman telah menerbitkan 3-halaman komiknya, yang berisi tentang kehidupan yang dingin pada saat perang sedang berlangsung. Komik yang dibuatnya itu bercerita mengenai seekor tikus yang ternyata adalah Yahudi dan kucing yang menjadi orang Jerman. Komik pertama dari Spiegelman telah memenangkan Pulitzer Prize, Maus pun juga menginspirasikan generasi yang dikenal sebagai graphic novelist yang lebih membahas topic-topik yang lebih serius lagi. Namun dalam masa pembuatannya pun Spiegelman merasa bersalah karena menceritakan sebuah cerita yang berdasarkan pada kematian. Hard Rockers yang pernah membaca komik Persepolis, Maus ini tidak begitu berbeda dari novel tersebut.
Brutal Simplicity of Thought
Apakah sebuah kesederhanaan itu mudah? Tidak menurut Maurice Saatchi, penulis dari buku Brutal Simplicity of Thought. Sebenarnya lebih mudah membuat suatu hal menjadi lebih sulit. Buku ini memberikan contoh yang sederhana yang telah merubah dunia, dari selembar kertas yang menjadi Deklarasi Kemerdekaan Amerika, melahirkan sebuah negara yang besar seperti Amerika. It’s a simple book, for those who seek for it.
For One More Day – Mitch Albom
Satu lagi buku favorit Ary Kirana, yang ditulis oleh Mitch Albom. Buku ini bercerita tentang Chick yang memiliki saudara Roberta, juga anak tertua dari Len dan Posey Benetto. Pada saat kedua orangtuanya bercerai, tidak ada yang tahu secara pasti alasan kenapa mereka berpisah, sepuluh tahun setelah kejadian tersebut, Chick berubah sikap menjadi seseorang dengan perilaku yang jahat. Dia menjadi alkoholik, kehilangan pekerjaan dan keluarganya. Kehidupan Chick mulai berubah pada saat dia pergi ke Piper Ville Beach dan bertemu dengan ibunya lagi. Apa yang akan terjadi selanjutnya dengan kehidupan Chick?
Ecstasy of Influence by Jonathan Lethem
Apa yang harus dilakukan oleh seorang novelis dengan budaya yang kontemporer? Dalam buku ini Jonathan Lethem, berurusan dengan apa yang dia sebut dengan peran “gajah putih”, dimana penulis sebagai intelektual public, datang dengan berbagai jawaban untuk pertanyaan yang ada. Buku ini membahas berbagai topik dari tindakan seksualitas di bioskop sampai pada narkoba, graffiti, Bob Dylan, budaya cyber, dan juga tentang 9/11. Tidak hanya itu saja, Jonathan juga menulis mengenai kehidupannya di Brooklyn, ayahnya dan persinggahannya melalui 20 tahun menulis. Secara mendalam Jonathan menjelaskan bahwa banyak hal-hal yang dapat mempengaruhi kehidupan kita dari lingkungan terdekat sampai pada pop culture.
Industrial Light & Magic: The Art of Innovation
Inilah adalah satu-satunya buku yang membahas mengenai sistematika sebuah perusahaan perfilman selama enambelas tahun lamanya. Dalam proses pembuatan sebuah film, tentu saja ada banyak permasalahan di dalamnya, tidak hanya pada bagian akting saja, melainkan juga hal-hal seperti property, lighting dan beberapa unsur pendukung pun tidak kalah penting juga. Buku ini membahas mengenai kreatifitas dan juga teknologi terbaru dalam pembuatan film blockbuster. Segala macam permasalahan yang diselesaikan melalui visual effects dan juga menciptakan dunia yang ada di dalam mimpi, itu juga menjadi salah satu bagian di buku documenter ini. Transformer, dan Starwars menjadi salah satu contoh-contoh yang digambarkan di dalam...
Mao’s Last Dancer
Buku ini memang telah dikeluarkan pada tahun 2004 lalu, tapi ternyata buku yang bersetting di Cina ini adalah salah satu buku favorit dari salah satu penyiar GMHR kita yaitu, Ary Kirana. Bercerita mengenai kehidupan seorang anak patani yang berasal dari pedesaan Cina dan berusaha mencapai impiannya untuk menjadi penari balet terbaik di generasinya. Dikarenakan fisiknya, Li Cunxin dipilih oleh Akamdemi Tari Peking untuk pelatihan ketat. Cerita buku ini tidak begitu berbeda dengan Billy Elliot yang juga menjadi penari balet. Buku ini menggambarkan memori yang tidak terlupakan dari sebuah harapan dan keberanian
Pink Floyd’s The Wall
Sebagai salah satu album yang paling ikonik dan imajinatif dalam sejarah musik rock, yang tidak henti-hentinya dibahas dan dibedah, album ini didasarkan pada kehidupan dan pengalaman dari Roger Waters sang vokalis, dan sebuah film yang telah dibuat oleh Gerald Scarfe. Gerald telah menyimpan dan mengurus foto-foto dari Pink Floyd sendiri dan juga arsip foto behind the scene film “The Wall”. Dalam buku ini sang penulis, Roger telah memberikan kesempatan kepada fans dari Pink Floyd, untuk mengenal band kesayangan kalian dengan lebih baik lagi.