Angkat tangan jika kamu kebingungan setelah membuka Instagram kemarin! Dan angkat tangan jika kamu kebingungan dengan postingan Instagram Justin Bieber yang tertuju kepada Taylor Swift! *Sigh* We feel you, girls.
So… apa yang sebenarnya terjadi? Singkatnya, Scooter Braun, manajer beberapa artis ternama, seperti Ariana Grande dan Demi Lovato, mengakuisisi karya musik Taylor Swift, membuatnya super kesal, lalu Taylor menegur Justin Bieber (dan Kim + Kanye), beberapa seleb mula memihak, dan sekarang semuanya saling menuduh satu sama lain. Masih bingung? Tak perlu khawatir, berikut penjelasan lengkapnya.
Mengapa Scooter Memiliki Musik Taylor?
Okay, jadi ini adalah informasi penting: Taylor membuat enam album pertamanya bersama perusahaan bernama Big Machine Records, dan karena kontraknya, perusahaan tersebut memiliki rekaman master seluruh karya musik yang Taylor hasilkan di bawah mereka.
Bagi yang belum tahu, rekaman master (atau biasa disebut masters) adalah rekaman pertama sebuah lagu, yang nantinya akan disalin untuk didistribusikan.
Tay meninggalkan Big Machine Records pada tahun 2018 dan menandatangani perjanjian baru dengan Universal Music Group, di mana ia diperbolehkan untuk memiliki hak cipta rekaman masternya.
“Saya gembira mengumumkan bahwa rumah musik saya akan menjadi Republic Records dan Universal Music Group,” ujar Taylor dalam sebuah pernyataan.
“Saya juga senang mengetahui bahwa saya akan memiliki seluruh rekaman master hasil karya saya mulai dari sekarang.”
Saat Taylor meninggalkan Big Machine Records, ia meninggalkan kesempatan untuk mengakuisisi seluruh karya musik yang ia buat di bawah mereka. Ia mengetahui hal ini saat membuat “pilihan yang luar biasa” untuk pindah ke label musik lain.
Namun menurut Billboard pada tahun 2018, Universal Music Group mencoba untuk membeli Big Machine Records saat itu, jadi kemungkinan Tay berharap akan mendapatkan karya musik lamanya.
Namun yang terjadi justru sebaliknya. Scooter Braun mengakuisisi Big Machine Records seharga USD300 juta. Ini berarti sekarang Scooter memiliki hampir seluruh karya Taylor.
Alasan Mengapa Taylor Meninggalkan Big Machine Records
Meskipun sudah berusaha untuk negosiasi, Big Machine Records tetap tidak membiarkan Taylor memiliki musiknya, dan ia menjelaskan hal ini melalui postingan Tumblr yang telah menjadi obrolan banyak orang:
“Selama bertahun-tahun saya meminta, memohon kesempatan untuk memiliki karya saya. Sebaliknya saya ditawarkan untuk kembali ke Big Machine Records dan ‘memperoleh’ satu album secara bertahap, satu untuk setiap album baru yang saya rilis.
Saya keluar karena saya tahu jika kontrak tersebut ditandatangani, Scott Borchetta akan menjual label tersebut, dengan demikian menjual saya dan masa depan saya. Saya terpaksa mengambil pilihan luar biasa untuk meninggalkan masa lalu saya.
Musik yang saya tulis di lantai tempat tidur dan video yang saya bayangkan dan danai menggunakan uang yang saya dapatkan dari tampil di bar, lalu club, lalu arena, lalu stadium.”
Walaupun Taylor tahu bahwa pada akhirnya karyanya akan dijual, ia tidak pernah menduga akan dijual ke Scooter Braun:
“Saat saya meninggalkan masters saya di tangan Scooter, saya berdamai dengan kenyataaan bahwa pada akhirnya ia akan menjualnya.
Ketika Scott Borchetta mendengar kata ‘Scooter Braun’ dari mulut saya, saya selalu menangis atau mencoba untuk menahan tangisan. He knew what he was doing; they both did. Mengendalikan seorang wanita yang tidak ingin dikaitkan dengan mereka. In perpetuity. Itu berarti selamanya.”
Kami tidak tahu tentang kebencian, tapi pria ini diduga telah mem-bully Taylor selama bertahun-tahun:
“Saya tahu Scooter Braun telah membeli musik saya seperti yang telah diumumkan ke seluruh dunia. Yang hanya bisa saya pikirkan adalah tindakan bullying olehnya selama betahun-tahun yang tidak henti, manipulatif.
Seperti saat Kim Kardashian merekam percakapan telepon saya secara ilegal dan menyebarkannya lalu Scooter membuat dua kliennya mem-bully secara online tentang hal tersebut.
Atau saat kliennya, Kanye West, mengatur video klip revenge porn yang menelanjangi tubuh saya [Editors note: Yang Tay maksud adalah video klip “Famous”].
Sekarang Scooter telah mengambil pekerjaan hidup saya, yang saya tidak diberi kesempatan untuk membeli. Pada dasarnya, warisan musik saya akan berada di tangan seseorang yang telah mencoba untuk menghancurkannya.”
Namun Sekarang Big Machine Records Mengklaim Pernyataan Taylor Tidak Masuk Akal
Ketua label Big Machine Records Scott Borchetta—yang telah bekerja dengan Taylor selama bertahun-tahun—merilis pernyataan resmi yang membantah seluruh hal yang Tay katakan.
Dan ia memiliki bukti. Pertama-tama, Scott mengklaim bahwa ayah Taylor adalah seorang shareholder alias pemegang saham di Big Machine dan mengetahui kesepakatan ini:
“Ayah Taylor, Scott Swift, adalah pemegang saham di Big Machine Records, LLC. Kami pertama memberitahu semua pemegang saham pada hari Kamis, 20 Juni untuk panggilan pemegang saham yang dijadwalkan untuk hari Selasa, 25 Juni.
Pada [tanggal 25], para pemegang saham diberitahu mengenai kesepakatan dengan Ithaca Holding yang masih pending dan memiliki waktu tiga hari untuk membahas seluruh detail kesepakatan yang diusulkan.
Kami mengadakan pertemuan terakhir pada hari Jumat, 28 Juni, di mana transaksi lolos dengan suara mayoritas dan tiga dari 5 pemegang saham memilih ‘yes’ dengan 92% suara pemegang saham.
Um, okay…
Scott juga mengklaim ia menghubungi Taylor, mengirim pesan, “Karena sopan santun, saya secara pribadi mengirim pesan ke Taylor pada jam 9:06 malam, Sabtu, 29 Juni, untuk memberitahunya tentang kabar yang akan dirilis pada hari Minggu, 30 Juni, jadi ia dapat mendengar langsung dari saya.”
Ia lalu menjelaskan detail negosiasi kontrak—mengklaim bahwa “100% dari aset Taylor Swift akan ditransfer kepadanya saat ia menandatangani kontrak yang baru”—dan ia menunjukkan pesan dari Taylor:
“Scott,
I hope this finds you well. Karena komunikasi kurang baik mengenai negosiasi kita, saya telah melakukan apa yang saya katakan akan lakukan dan mencari opsi lain. Memiliki masters adalah hal yang penting bagi diri saya, tapi sejak saya menyadari bahwa there are things that mean even more to me in the bigger picture.
Saya memiliki pilihan untuk bertaruh pada masa lalu saya dan saya rasa mengetahui diri saya, kamu bisa menebak mana yang saya pilih. Saya tahu kamu percaya akan hal yang sama dengan diri saya dan saya ingin berpikir kamu akan bangga dengan apa yang saya negosiasikan dalam kesepakatan saya.
Saya ingin memberitahu kamu pertama bahwa saya akan menandatangani kontrak dengan Lucian. Sejujurnya saya menghargai semua yang kamu dan saya telah bangun bersama dan saya berencana untuk mengatakan hal ini di pengumuman saya [mengenai kontrak terbaru].
Prestasi yang telah kami capai akan menjadi sejarah dan sebuah studi kasus tentang kerja sama yang baik, dan ini dapat berlanjut. Saya masih menganggapmu sebagai seorang partner dan teman dan saya harap kamu memiliki perasaan yang sama. Sending you a hug and my most sincere gratitude.
And SO much love,
Taylor
Ditambah lagi, Scott menyangkal bahwa Taylor memiliki masalah dengan Scooter, dan menyindirnya karena tidak pernah berpartisipasi dalam konser amal: “Scooter was never anything but positive about Taylor. Ia menelpon saya secara langsung tentang [konser One Love Manchester] untuk bertanya jika Taylor tertarik (tapi ia menolak).”
Pihak Taylor Kembali Melawan
Perwakilan PR Taylor merilis pernyataan mengenai klaim Scott:
“Scott Swift bukanlah anggota direktur dan memang tidak pernah. Pada 25 Juni, ada panggilan pemegang saham yang Scott Swift tidak hadiri karena perjanjian ketat yang membatasi shareholder dan melarang diskusi apapun tanpa risiko hukuman berat.
Ayah Taylor tidak mengikuti panggilan tersebut karena ia tidak ingin menyimpan informasi dari anaknya sendiri. Taylor mengetahui hal ini dari artikel berita saat ia bangun sebelum membaca pesan dari Scott Borchetta dan ia tidak menelpon Taylor sebelumnya.”
Istri Scooter Yael Cohen Menyebut Taylor Seorang Bully
Yael mengklaim bahwa Taylor berbohong tentang bagaimana ia mengetahui kabar berita tersebut, dan ia menyebutnya seorang bully, “Seluruh dunia telah menyaksikan bagaimana kamu mengumpulkan teman lalu meninggalkan mereka begitu saja seperti memetik bunga. Mudah untuk sadar kalau alasan kamu membuat hal ini publik adalah untuk membuat orang-orang mem-bully Scooter.”
Yael juga mengkritik Taylor karena mencoba menyalahkan Scooter untuk drama Kim/Kanye pada tahun 2016, mengatakan, “Jangan menyalahkan [Scooter] karena Kim menangkap kebohonganmu, it’s embarassing, saya tahu—tapi orang dewasa mengakui kesalahan mereka. We learn and grow from them, kita tidak mengalihkan kesalahan dan mengaburkan batas realitas untuk menyesuaikan dengan kebutuhan kita.”
Justin Bieber dan Hailey Bieber Turut Menegur Taylor
So di postingan Tumblr-nya, Taylor mengatakan bahwa Justin Bieber adalah salah satu bully dan melampirkan foto berikut:
Tanggapan Justin? Ia mengunggah sebuah permintaan maaf, yang sebenarnya adalah alasan untuk membela dirinya dan Scooter. Hailey Bieber mendukung sang suami dan menyebutnya seorang “gentleman”, tapi mengingat Justin menghapus komentar dari Cara Delevigne, hmm… we’re not so sure about that!
So… Apakah Seleb Lain Memihak?
Jawabannya: YES. And it has become a huge mess. Beberapa seleb, seperti Justin, Hailey, dan Demi Lovato, mendukung Scooter secara terang-terangan, artis lain pun ada yang mendukung Taylor, diantaranya…
Mandy Teefey, ibu Selena Gomez
Todrick Hall
Sampai saat ini, Taylor belum merilis tanggapan apapun (dan Scooter pun tetap diam). Hmm… we’ll see what happens next!
(Artikel ini disadur dari Cosmopolitan US / Perubahan telah dilakukan oleh editor / Alih Bahasa: Shamira Natanagara / Ed. / Images: Dok. Instagram / Video: Dok. YouTube)
Sumber artikel dari Cosmopolitan Indonesia
- Radio punya peranan penting dalam kemerdekaan Indonesia - Aug 21, 2019
- Hebat, Orang Indonesia jadi desainer sepatu Puma - Aug 21, 2019
- Barasuara meriahkan acara kemerdekaan Akar Merah Putih - Aug 16, 2019