Menjalin komunikasi yang baik antara Millennials dan Generasi X

2467
Yoris Sebastian

Ngomongin soal kebiasaan, pernah nggak sih Hard Rockers ditegur karena melakukan hal yang kurang berkenan di dalam konteks pekerjaan?

Drive N’ Jive Meet The Millennials (7/3) bersama Dylla Agnesia dan Rian Ibram dan founder dari OMG Creative Consulting, sekaligus penulis dari buku Generasi Langgas, Yoris Sebastian, akan membahas tentang Millennials New Norms atau norma-norma yang ada di generasi Langgas.

Kalau kata Yoris, Millennials Indonesia yang baru tumbuh di zaman reformasi ini, berbeda dengan Millennials di Amerika.

Millennials Amerika, sudah terbiasa dengan norma memanggil sesorang bahkan yang lebih tua dengan panggilan nama, nggak lagi menggunakan gelar atau apa pun, seperti di Indonesia.

Berbeda dengan di Indonesia yang zaman reformasi, berarti usia Millennials yaitu anak SMA ke bawah. Mereka sudah terbiasa dengan freedom of speech, atau cara berbicara yang nggak dipikirkan terlebih dahulu.

Kali ini, kita juga ngajak ngobrol Dilla Amran tentang Millennials New Norms.

Dilla yang termasuk dalam generasi ’80-an ini pun setuju dengan pendapat Yoris tentang freedom of speech dari Millennials yang tumbuh di zaman reformasi.

Dilla sendiri, saat itu, sudah lulus SMA, kuliah, dan mulai bekerja di OMG, yang memang mengutamakan freedom of speech, apapun yang kalian inginkan, harus dibicarakan.

Walaupun begitu, Dilla tetap memanggil Yoris dengan sebutan “Mas”, katanya sih karena tetap aja, Yoris lebih tua dibandingkan dirinya. Namun, tetap dicampur dengan “gue” “lo” saat berbicara.

Menurut Dilla pun, sah-sah aja kalau Millennials ditegur oleh generasi yang lebih tua, asalkan harus dibicarakan dengan baik-baik. Walaupun, nggak perlu dibicarakan secara formal, yang penting harus menjelaskan kenapa Millennials itu jangan berbuat seperti itu dan seharusnya seperti apa, jangan langsung baper atau ngambek begitu aja.

Dilla pun pernah dikritik, namun ia nggak terlalu memikirkannya, malah ia balas dengan bercanda.

Yoris pun berpendapat bahwa Millennials juga harus dapat belajar karena generasi di atas mereka nggak terbiasa dengan cara-cara seperti itu.

Supaya Millennials dan atasannya dapat berkomunikasi, sebaiknya ada kesepakatan yang disepakati secara bersama-sama.

Kali ini, ada Hard Rockers yang bertanya langsung pada Yoris tentang permasalahan pemanggilan nama yang sebenarnya bisa membuat gap diantara atasan dan bawahan.

Yoris pun menjawab, sebenarnya, generasi millennials pun harus kreatif. Kebiasaan dan impian setiap generasi itu berbeda-beda, kalau menurut Millennials dengan pemakaian “gue” “lo” itu bisa mengakrabkan bawahan dengan atasan, coba dicari dulu fakta atau bukti yang menunjukkan teori itu benar adanya.

Kalau memang ada, tunjukkan langsung pada atasan bahwa nggak ada salahnya melakukan hal tersebut untuk kebaikan hubungan kerja mereka.

Karena, untuk Millennials yang ingin berbicara kepada atasannya, harus dilandasi dengan riset dan literatur yang berkaitan, supaya atasan juga dapat memahami tujuan dari bawahannya.

So, Millennials harus bisa berkompromi dan memahami atasan bahwa mereka memiliki impian atau kebiasaan yang berbeda dengan kita, harus ada kesepakatan yang disepakati bersama.

Wah! Gimana Hard Rockers? Sudah terjawab permasalahan kalian di kantor? Semoga membantu kalian dalam dunia pekerjaan yaa!

Jangan kelewatan pembicaraan menarik lainnya di Meet The Millennials setiap Selasa Pk 19.00 sampai Pk 20.00 bersama Yoris Sebastian.

[teks Sekar Retno Ayu | foto Hard Rock FM]

Pakai GrabCar sebanyak-banyaknya dr tanggal 6-15 Maret dg kode GRABHRFMCONCERT & siap-siap nonton konser di Bangkok tanggal 7 April GRATIS! http://bit.ly/HRFM2121

Baca juga:
Huawei Mate 9: daydream gadget
5 makanan lezat paling mahal di dunia
Rencana Anne Hathaway & Julie Andrews dalam Princess Diaries 3