Gerhana Matahari Total yang akan terjadi pada 9 Maret 2016 besok, sudah menjadi perbincangan di berbagai kalangan dan bahkan seluruh dunia. Istimewanya, Indonesia menjadi satu-satunya wilayah daratan di dunia, nih, yang bisa menyaksikan gerhana tahun ini. Karena GMT yang terakhir terjadi pada 11 Juni 1983. Pastinya banyak orang belum merasakan, dong, bagaimana GMT ini, makanya, tahun ini peristiwa GMT sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh masyarakat, bahkan di seluruh dunia.
Apa sih, yang menarik dari GMT 2016?
Hard Rockers harus bangun pagi! Kenapa?
Karena, GMT ini akan terjadi mulai Pukul 06:22-08:44.Â
Di bagian wilayah barat Indonesia, Gerhana akan terjadi pagi hari, yaitu Pukul 06:20 – Pukul 08:35. Indonesia bagian tengah akan dimulai Pukul 07:20 – Pukul 09:40. Sedangkan di bagian timur, dimulai sekitar Pukul 08:33 – Pukul 11:16. Walau berlangsung selama 2 jam, tetapi, mencapai fase penuh hanya 1,5-3 menit.
Beruntunglah Hard Rockers yang tinggal di 12 provinsi yang dilewati jalur GMT. Di mana aja?
Mulai dari Sumatera Barat (Pulau Pagai Selatan), Sumatra Selatan (Palembang), Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung (Tanjung Pandan), Kalimantan Tengah (Palangkaraya), Kalimantan Timur (Balikpapan), Kalimantan Barat , Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah (Palu, Poso, Luwu), Maluku Utara (Ternate dan Maba). Sedangkan, Hard Rockers penduduk Pulau Jawa tetap dapat menyaksikannya, tapi hanya sekitar 50-60 persen saja.
Siapkan Kacamata Gerhana, yaa!
Fenomena langka ini, ternyata tidak dapat dilihat tanpa menggunakan kacamata Gerhana, bukan apa-apa, kita dapat melihat GMT dengan telanjang mata, hanya saat pada masa totalitas saja, namun, saat gerhana sebagian atau tepatnya di wilayah yang hanya mengalami Gerhana Matahari Sebagian, kalian harus menggunakan kacamata gerhana. Kacamata ini menggunakan filter ND 5, yang artinya lensa ini dapat menyaring sampai sepersepuluh ribu cahaya matahari. Filter lain yang dapat digunakan adalah filter yang biasa digunakan untuk las dengan kode 14 dan filter black polymer. Tanpa menggunakan kacamata dengan filter yang sesuai, maka mata akan tetap menerima cahaya matahari sebesar 10 persen, di mana masih terlalu besar dan dapat merusak mata!
Ada Live Streaming juga, loh!
Hard Rockers masih takut sama peristiwa ini? Tenang aja, BMKG memfasilitasi masyarakat dengan live streaming di http://media.bmkg.go.id/gmt.bmkg. Dengan begitu, Hard Rockers bisa melihat detik-detik terjadinya GMT dengan lebih aman.
Yuk, Nobar GMT!
Ternyata nggak cuma bola yang ada nobar, peristiwa langka ini juga ada nobarnya, loh! Nobar ini dilaksanakan di Tugu Yogyakarta. Dengan menggunakan teropong yang sudah dilengkapi kamera dan disiarkan ke layar lebar, supaya dapat ditonton bersama. Selain itu, kota Palu ternyata juga sudah menyiapkan 14 teropong yang dapat digunakan bergantian oleh masyarakat.
Meningkatkan Pariwisata Indonesia
Karena fenomena langka ini hanya dapat disaksikan di Indonesia, pastinya banyak turis berdatangan ke daerah-daerah yang dilewati gerhana ini hanya untuk menyaksikan fenomena langka tersebut. Bahkan, Kementerian Pariwisata memanfaatkan fenomena ini untuk meningkatkan priwisata Indonesia dengan menargetkan sekitar 12 juta wisman (wisatawan mancanegara) dan 260 juta perjalanan wisnus (wisatawan nusantara) yang akan datang ke Indonesia. Karena nggak cuma turis masyarakat biasa aja yang akan datang, tapi ada juga kalangan astronom dan peneliti, komunitas astronomi, dan kalangan fotografer. Salah satu turis asal Yunani, Christos, bahkan sampai rela bolos kerja seminggu demi ke Belitung untuk melihat Gerhana!
Memberikan keuntungan untuk para pedagang
Salah satu pedagang sate asal Belitung Utara, Sahal, yang sehari-harinya berjualan di Membalong rela jauh-jauh ke Pantai Tanjung Kelayang, yang menjadi pusat pengamatan GMT, demi mendapatkan untung yang lebih banyak. Para pedagang di Pasar Gamalama, Ternate, Maluku Utara, juga meraup untung yang besar karena banyaknya turis asing datang ke warung makannya. Belum lagi pedagang-pedagang yang menjual kacamata gerhana, sudah pasti meraup untung yang besar, nih Hard Rockers!
Jangan lupa ibadah, yaa Hard Rockers!
Fenomena GMT tahun ini bersamaan dengan Hari Raya Nyepi, sayangnya, di Bali tidak akan ada perayaan gerhana ini. Namun, BMKG Bali tetap melakukan pengamatan GMT dari atap gedung BMKG. Sementara itu, Hard Rockers yang beragama Muslim dan tinggal di Jakarta, jangan lupa beribadah ke Masjid Istiqlal Jakarta, karena besok Istiqlal akan mengadakan shalat gerhana yang dimulai Pukul 06:20.
Oh iyaa, Hard Rockers yang mau ngikutin penghitungan mundur, Kementerian Pariwisata juga melakukan penghitungan mundur, loh. Hard Rockers yang mau ikutan, tinggal buka aja linknya di sini.Â
Naaah, seru kan Hard Rockers! Ternyata setiap daerah punya caranya masing-masing untuk menyambut Gerhana Matahari Total. Jangan kelewatan besok, yaa Hard Rockers!
[teks: Nadia Fatina | foto: NASA, couriermail.com.au, & arrahmah.co.id ]
- 10 cara seleb move on cepat dari mantan! - Nov 5, 2017
- Public enemy, 7 seleb ini punya banyak banget haters! - Nov 5, 2017
- Unexpected cameos in Thor: Ragnarok movie - Nov 4, 2017