Cukup Gak Cukup Harus Cukup!

1869
gaji2

Rencana hidup aja sering berubah, apalagi gaji? Misal, kuliah di fakultas hukum tapi kerja di radio, atau kuliah di fakultas teknik informatika tapi bekerja jadi financial planner seperti Yudith dari QM Financial. Soal gaji beda tipis ceritanya, awalnya direncanain buat makan ternyata malah dipake beli tas karena ada tas yang bagus di mall.

Ternyata, kejadian ini seringkali terjadi pada para first jobber atau yang baru mulai bekerja. Makanya first jobber jarang merasa gajinya cukup, kalau menurut Yudith dari QM Financial, kejadian ini dinamakan “Dosa First Jobber” yang sebenarnya semua bisa dihindari jika direncanakan dengan tepat. Bagaimana caranya? Lakukan pembenahan cash flow, dengan kata lain buat pos – pos pengeluaran.

Paling utama harus dihitung adalah pengeluaran rutin yang mau tidak mau harus keluar, semisal makan, kos/kontrakan (bila merantau), biaya transport (termasuk tol+parkir), pulsa dan internet (bila perlu). Nah besaran pengeluaran ini adalah 30% dari gaji. Selanjutnya, hitung biaya lifestyle, semisal biaya ngopi, ngafe, hobby atau nyalon dan lain lain. Besarannya sama, 30% dari gaji. 40% sisanya adalah untuk bayar kewajiban seperti cicilan, bayaran kartu kredit atau hutang. Dan 10%-nya adalah menabung.

Merasa tidak mungkin? Coba hitung lagi, siapa tahu ada budget yang sebenarnya tidak perlu dikeluarkan. Jika sudah, catat semuanya ke dalam pembukuan pribadi, agar ketika di tengah bulan bisa terpantau apakah sudah over budget atau belum di tengah bulan. Lakukanlah ini selama 1-2 tahun awal bekerja, jangan berpikir terlalu jauh seperti dana pensiun atau investasi, karena kalau cash flow sudah rapih, kedua hal itu akan mengikuti.

LEAVE A REPLY