Yap, sepatu tersebut adalah sepatu Dr Martens. Kepopulerannya sejak akhir tahun 1960-an hingga sekarang ini menjadikan sepatu ini masuk ke dalam daftar “50 sepatu yang mengubah dunia”. Biasa dikenal dengan Doc Martens atau DMs ini, awalnya hanya sepatu klasik asal Inggris dan hanya terkenal di kalangan remaja, terutama komunitas skinheads dan punk – salah satu budaya sub-kultur. Doc Martens ini menjadi ‘alat pemberontakkan’ kaum pekerja di masa ekonomi sulit. Wajar saja kalau dalam sebuah buku yang berjudul “Fifty Shoes That Changed The World” karya Design Museum, Doc Martens memiliki nilai pengaruh terhadap dunia.
Ide dari sepatu ini pun berawal dari Klaus Martens seorang dokter tentara Jerman dalam Perang Dunia II. Klaus Martens merasa cidera di pergelangan kakinya saat bermain ski karena sepatu bootnya yang tidak nyaman. Akhirnya, Martens merasa perlu untuk merancang sepatu boot miliknya sendiri dengan kulit binatang yang lembut dan sol sepatu yang terbuat dari ban kendaraan. Bertemu dengan Funck, teman semasa kuliahnya di Munich, sepatu yang di desain Martens baru mencapai penjualan yang maksimal. Funck mengganti beberapa material sepatu agar terasa lebih nyaman dan tahan lama. Tak heran jika trend sepatu Doc Martens banyak digemari remaja di Indonesia.
Sumber : berbagai sumber
- Beehive Café - Dec 29, 2013
- Surfing at Ombak Tujuh Sukabumi - Dec 28, 2013
- Surfing at Ombak Tujuh Sukabumi - Dec 28, 2013