Bersama Yudith Yunanto di Financial Clinic GMHR , Bayu Oktara dan Ary Kirana membahas topik tersebut. Utang konsumtif adalah utang yang dilakukan untuk membeli produk atau jasa yang habis dipakai, sedangkan utang produktif adalah utang yang dilakukan untuk membeli produk atau jasa yang sifatnya bisa dikaryakan atau menghasilkan. Contoh utang konsumtif, membeli gadget karena ngikutin trend, sedangkan contoh utang produktif misalnya adalah beli kamera untuk usaha fotografi atau kamera tersebut disewakan.
Bagaimana merubah utang konsumtif jadi produktif?
Pertama, coba perhatikan barang yang kita beli, apakah ada peluang menghasilkan dari pemanfaatan produk itu? Bila tidak ada sebaiknya dijual untuk diganti dengan barang yang lebih bisa dikaryakan. Misal, awalnya kita membeli motor besar, setelah dipikir – pikir ternyata cicilannya cukup besar dan akhirnya motor pun tidak berguna. Hard Rockers coba dijual untuk diganti dengan beberapa unit motor biasa untuk disewakan atau produk lain yang bisa menghasilkan.
Kedua jangka waktu utang jangan lebih lama dari kemampuan efektif barang yang dibeli. Misal, beli minyak goreng dengan cicilan satu tahun. ini tidak bisa jadi utang produktif karena minyak gorengnya sudah habis sebelum satu tahun, lain ceritanya kita membeli mesin fotokopi dengan cicilan satu tahun untuk disewakan. Kenapa? Karena mesin fotokopi tidak akan habis dalam jangka waktu satu tahun dan uang sewanya bisa digunakan untuk membayar cicilan. Lalu utang apa yang disarankan? Utang untuk membesarkan usaha, ketimbang cash, membesarkan usaha dengan utang relatif bisa lebih cepat memberikan hasil.
Masih takut ngutang Hard Rockers?
- Snoop Dogg Jualan Vape - Jan 7, 2015
- Hello Goodbye Hello Again di Hard Rock FM - Jan 6, 2015
- Hadiah Gratisan Dari Thom Yorke - Jan 6, 2015