Baru saja merasakan kegembiraan atas kemenangan besar di MTV Video Music Awards [VMA] 2015, kini Taylor Swift harus menerima kritikan.
Taylor harus menerima serangan kritikan dari berbagai media, karena video klip single terbarunya “Wildest Dreams” yang di rilis 30 Agustus lalu, dianggap rasis terhadap Afrika.
Bila diperhatikan, video “Wildest Dreams” menampilkan suasana Afrika di jaman dulu penuh keromantisan dan kuno. Sang penyanyi pun berusaha menatap dan menyajikan keindahan Afrika itu dengan penuh cinta.
Namun, maksud pesan dari Taylor Swift itu tidak sepenuhnya diterima sesuai keinginan. Kacamata media dan beberapa pihak menganggap ada bagian-bagian di video yang mirip saat penjajahan Afrika dulu. Maka sejumlah media pun berasumsi jika video “Wildest Dream” mengandung unsur rasisme.
Nico Lang dari The Daily Dot menyatakan secara mendalam tentang berita negatif dalam video “Wildest Dreams”.
“Bahkan penonton paling umum sekalipun dapat mengerti, kalau video tersebut di set seperti Afrika, dan hanya sebagai hiburan yang menyegarkan bagi yang melihatnya” jelas Lang.
“Hanya karena video Taylor Swift berada di luar wilayah Afrika, bukan berarti pikiran politik Taylor juga seperti para kolonial dulu.” pungkas Lang.
Hard Rockers sudah nonton videonya? Gimana menurut lo? Mengandung rasis atau nggak?
- 3 hotel bintang empat di Ubud, Bali - Nov 16, 2015
- Penampakan Benedict Cumberbatch sibuk syuting Doctor Strange - Nov 11, 2015
- Shia LaBeouf 5 kali keluar-masuk penjara - Nov 5, 2015