Asuransi Kesehatan, Perlu Gak Sih?

1706
asuransi-kesehatan-terbaik

 

Asuransi Kesehatan prinsipnya adalah meminimalisir resiko pengeluaran besar disaat tak terduga saat sakit. Misal saat ini sedang mencicil rumah, tiba–tiba tanpa peringatan mendadak terkena usus buntu dan harus operasi dan dirawat sekian hari. Naah kalau ini terjadi, berarti harus keluar sejumlah uang yang cukup besar yang mungkin asalnya dari tabungan darurat. Kalau mencukupi sih mungkin gak masalah, tapi kalau gak ada? Bisa–bisa keluar rumah sakit terus dikejar–kejar debt collector! Oleh karena itu buat beberapa orang diperlukan asuransi kesehatan, nah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih asuransi kesehatan:

• Tingkat solvabilitas perusahaan asuransi (kemampuan membayar claim asuransi) soal ini bisa diminta pada agen asuransi atau tanya: “RBC (Risk Base Capital) perusahaan ini berapa persen?” jawabannya minimal 120%. Kalau agen asuransinya tidak tahu, baiknya cari asuransi lain.

• Kemudahan claim dan seberapa besar coverage layanan kesehatan disesuaikan dengan preminya, semisal jenis sakit yang di-cover, kelas kamar rawat inap, rawat jalan, dll.

• Pilih asuransi kesehatan yang murni jangan yang bergabung dengan investasi

• Pilih Jenis Asuransi yang dibutuhkan, ada yang sistemnya reimburse, ada yang “tinggal tanda tangan” (cukup berikan kartu asuransi di kasir dan semua tagihan akan ditanggung pihak asuransi) atau yang sistemnya santunan (dibayar perhari oleh asuransi dengan nilai yang sudah diperjanjikan – kalau ada kekurangan pembayaran dibayar sendiri)

• Jangan berharap cashback, asuransi kesehatan kebanyakan tidak memberi klausul “uang kembali jika tidak ada klaim”

Lalu darimana sebaiknya sumber dana untuk membayar premi asuransi? Gunakan saja dari penghasilan per-tahun (bonus tahunan, THR, dll) atau bisa digunakan dana darurat maupun tabungan pribadi yang masih belum diketahui untuk apa tabungan tersebut.

 

Gimana? Mau beli asuransi kesehatan atau beli…..?

LEAVE A REPLY