Ayo Melek Finansial di Future Financial Fest 2020!

1318

Seberapa paham kah Hard rockers dengan isu ekonomi dan finansial yang dihadapi Indonesia saat ini?  Future Financial Festival 2020 hadir mengajak kita untuk lebih peduli dan melek finansial.

Festival finansial online paling komprehensif, Future Financial Festival 2020, mencoba mematahkan stereotype bahwa finansial itu rumit.  Selama dua hari, festival ini mengajak penonton untuk menjadi #GenerasiAntiWacana, yang merdeka secara finansial, lebih produktif, dan membawa perubahan untuk ekonomi Indonesia.  Festival ini diselenggarakan oleh Samara Live, yang juga ada di balik Ideafest, Livestream Fest, Wonderfest dan Meranoia Festival.

Peluncuran Future Financial Festival 2020 dilakukan melalui konferensi pers yang diadakan secara virtual pada hari Jumat 24 Juli ini.  Dalam kesempatan tersebut, Ben Soebiakto (Founder & Group CEO Samara Media & Entertainment) memaparkan misi acara ini. “Misinya adalah agar lebih banyak Milenial & Gen-Z yang paham finansial.  Sehingga mereka bisa berkontribusi pada perekonomian,” papar Ben.

Di tahun 2045, Indonesia diprediksi akan mengalami bonus demografi.  Dalam kondisi ini, jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan mendominasi populasi.  Saat ini, ada 32% Milenial dan 33% Gen-Z dari total 226 juta masyarakat Indonesia.  Artinya, jika kelompok ini bisa menggali potensi yang ada di diri mereka, Indonesia bisa menjadi salah satu negara dengan perekonomian terkuat.

Semua bisa terjadi jika kita memiliki literasi yang baik mengenai keuangan dan ekonomi. Paham bagaimana mengelola keuangan yang baik, mengerti berbagai instrumen keuangan dan juga ilmu ekonomi dasar.  Termasuk juga pemahaman akan konsep menabung dan perputaran dananya yang terjadi di masyarakat.  Dengan demikian, pengambilan keputusan bukan hanya dari opini dan emosi semata.

Nicky Hogan/FFF2020

Nicky Hogan (Penulis & Direktur Pengembangan BEI 2015-2018) menyebutkan pentingnya kita berinvestasi.  “Semakin muda saat mulai investasi, semakin menguntungkan di masa dean.  Jangan sampai tidak menikmati bonus demografi karena tidak melek finansial,” kata Nicky di konferensi pers.

Ada banyak sesi yang dihadirkan Future Financial Festival 2020, pada tanggal 25 & 26 Juli 2020.  Pilar-pilar utama yang dihadirkan meliputi:

  1. Macro-Economy Talk, yang akan membahas kondisi ekonomi makro Indonesia, terkait perkembangan global yang terjadi saat ini, seperti pandemi, kecemasan sosial terkait inklusivitas, ancaman resesi global, dan sebagainya.
  2. Banking Talk, yang mengupas ketahanan perbankan Indonesia, termasuk dalam kaitannya menghadapi disrupsi dan inovasi teknologi finansial.
  3. Stock Market Talk, dengan pembahasan seputar entry level invests hingga isu pasar saham yang jadi perbincangan hangat saat ini.
  4. Financial Technology Talk, yang menghadirkan para inovator & disruptor serta solusi yang mereka tawarkan di bidang finansial.

Lebih dari 80 pembicara akan mengisi 36 sesi yang ada di Future Financial Festival 2020.  Mereka datang dari berbagai latar belakang, seperti pakar finansial, tokoh pemerintah, penulis hingga musisi.  Jangan lewatkan sesi inspiratif bersama Sri MulyaniBambang Brodjonegoro, Andytha F. Utami, Veronica Colondam, Nicky Hogan, Ellen May, dan masih banyak lagi.

Future Financial Festival bisa dinikmati melalui aplikasi atau website Video selama 2 hari. Ada 24 sesi regular yang bisa diakses secara GRATIS, dan 12 sesi spesial yang hanya bisa diakses dengan membeli tiket di Loket.com atau GoTix.  Tiket dapat dibeli dengan harga 700 ribu Rupiah, atau dengan memilih promo yang diberikan.  Ada Group Package untuk 3 orang seharga 1.995.000 Rupiah dan Group Package untuk 10 orang seharga 5.950.000 Rupiah.  Setiap pembeli tiket akan bisa mengakses rekaman 36 sesi yang tersedia di Vidio selama satu minggu setelah acara berlangsung.

Future Financial Festival 2020 diharapkan menjadi inspirasi masyarakat agar lebih peduli terhadap isu ekonomi yang dihadapi.  Karena untuk mencapai Indonesia Emas di 2045, diperlukan kolaborasi harmonis dari seluruh pihak, baik individu, institusi, regulator dan pemerintah.

LEAVE A REPLY