Bisnis Makanan yang Tidak Makan Tuan

1618
Bisnis makanan

Bisnis makanan dengan teknologi online, (online reservation, online payment dll) meski sudah lebih mudah, tetap saja ada kesulitannya. Uniknya, justru kesulitan ini dialami pengusaha bukan konsumen. Nah inilah yang dibahas di #FluxMe #GMHR 25/04/2013. Meski Coach Rene harus absen karena demam, tidak mengurangi bobot pembahasan #FluxMe kali ini yang dipandu oleh Handoko dan tentunya host kita Bayu Oktara dan Ary Kirana. Membahas tentang kesulitan di bisnis makanan online, telah hadir Derrick Buntaran dari Culture Royale, Cynthia dari Berry Kitchen dan Riana Bismarak dari online fashion shop Below Cepek.

Kesulitan yang dialami Berry Kitchen adalah di logistik, yaitu memastikan antaran makanan tepat waktu dimana perharinya bisa melayani hingga 400 pax dengan jarak yang tidak dekat. Riana Bismarak memberikan saran untuk menggunakan “third party” berupa menyewa jasa kurir agar memudahkan Cynthia dari pada harus mengantar sendiri. Selain itu menurut Riana, banyak jasa kurir yang justru kekurangan order. Kalau menurut Handoko, turunannya bisa lebih luas, tidak hanya menyewa jasa tapi mungkin dengan berkolaborasi dengan sistem kerjasama, lebih baik lagi jika melibatkan petani untuk raw material-nya. Lebih lanjut, Riana menyarankan Berry Kitchen untuk bekerjasama dengan kantor–kantor, agar bisa lebih spesifik lokasi antarannya.

Tentunya masih banyak saran yang bisa diberikan tapi Cynthia masih menunggu dari Hard Rockers juga! So, buat yang punya saran atau mungkin jasa kurir bisa email ke [email protected] atau follow @BerryKitchen dan cari tahu apa yang bisa dilakukan.

LEAVE A REPLY