Belakangan ini heboh pemberitaan mengenai konser musik dari musisi Travis Scott di Festival Astroworld di Houston, Amerikat Serikat, yang berujung maut hingga menewaskan 8 orang. Namun, rupanya insiden ini bukan satu-satunya yang terjadi dalam festival musik.
Insiden yang berujung maut di Astroworld telah menambah catatan kelam dalam penyelenggaraan konser musik yang memakan korban. Kericuhan yang kerap terjadi dalam konser musik rupanya masih menjadi tabiat buruk sehingga menimbulkan terjadinya pertumpahan darah.
Terdapat insiden dalam festival musik yang memakan korban dari seluruh penjuru negara. Termasuk salah satunya berasal dari Indonesia.
Love Parade (Jerman)
Konser musik Love Parade yang diadakan di Jerman tahun 2001 silam harus berujung duka setelah 19 orang ditemukan tewas di lokasi. Hal ini disebabkan oleh jalan bawah tanah menuju tempat konser tersumbat dengan orang-orang yang memasuki terowongan.
Orang-orang yang memadati terowongan tersebut pun panik dan hanya dua yang ditemukan selamat di rumah sakit. Namun sayangnya, dua orang tersebut meninggal di rumah sakit akibat luka parah yang dialaminya.
Station Nightclub (Thailand)
Aksi dari band Great White di Station Nightclub di Rhode Island ternyata berujung pada insiden kebakaran. Permainan pyrotechnics yang diperagakkan band Great White memicu terjadinya kebakaran yang menyebabkan 100 orang tewas di tahun 2003.
Nahasnya, salah satu pernoil dari Great White, Ty Longley pun ikut menjadi korban meninggal dunia atas kebakaran yang terjadi.
Cromañón (Argentina)
Kebakaran hebat juga terjadi dalam penyelenggaraan konser musik di República Cromañón, sebuah kelab rock di Barrio Once, Buenos Aires, Argentina tahun 2004 silam. Saat terjadinya kebakaran, kelab malam tersebut sebelumnya telah mengunci permanen seluruh pintu masuknya untuk mencegah penonton gelap.
Alhasil, penonton yang menyaksikan konser musik di kelab malam tersebut pun terkurung saat kebakaran melanda. Total, sebanyak 194 tewas di lokasi.
Santika Nightclub (Thailand)
Diduga berawal dari kembang api dari luar Santika Nightclub di Bangkok, Thailand, menyulut api kebakaran serta masalah listrik yang membuat pengunjung di dalam kelab terkabar. Di saat yang bersamaan juga tampil band hardcore Amerika Serikat, Burn tampil di Santika Nightclub.
Kebakaran dalam konser musik tersebut memakan korban jiwa yang tewas hingga 100 orang pada tahun 2009.
Tragedi Gedung AACC (Indonesia)
Terakhir konser musik yang memakan korban terdapat di Indonesia, atau tepatnya saat tragedi di Gedung AACC, Bandung tahun 2008 silam. Tragedi Gedung AACC di Bandung menjadi catatan kelam terburuk dalam sejarah konser musik di Indonesia yang menewaskan 11 orang.
Ketika itu sedang berlangsung konser musik underground yang digelar di Gedung Asia Africa Culture Centre, Bandung. Diperkirakan sebanyak 800 hingga 1000 orang berada di dalam gedung.
Saat konser selesai kericuhan mulai terjadi saat penonton akan meninggalkan gedung konser. Dikarenakan gedung tak mampu menampung begitu banyaknya penonton, sirkulasi udara di dalam gedung menjadi sangat kurang dan banyak diantara penonton yang mengalami sesak nafas, dehidrasi, serta berdesak-desakan.
Ketiadaan tim medis membuat banyaknya penonton yang tergeletak tidak tertolong dikarenakan sesak napas. Akibatnya, sebanyak 11 orang meninggal dunia dalam tragedi Gedung AACC ini.
Penulis : Rifqi Fadhillah