Sebanyak 453.436 orang menghadiri Future Financial Festival 2020 yang diselenggarakan 25-26 Juli lalu. Tanda kebangkitan #GenerasiAntiWacana yang siap merdeka secara finansial dan produktif menuju Indonesia 2045!
Diselenggarakan selama dua hari, Future Financial Festival 2020 sukses menghadirkan 36 sesi dengan 80 pembicara yang ahli dan berpengalaman di bidang ekonomi dan finansial. Acara juga diselingi penampilan para DJ dan musisi yang menghibur.
Salah satu pembicara adalah Sri Mulyani, Menteri Keuangan Republik Indonesia. “Saya punya harapan besar kepada Milenial sebagai generasi yang akan membawa Indonesia menjadi bangsa dan negara yang maju,” pesannya saat itu. “Semoga muncul ide-ide baru termasuk bagaimana kita melakukan inovasi pembiayaan micro finance di suasana tantangan Covid-19 dan New Normal. Pemerintah siap mendengar semua ide-ide kreatif untuk selalu memperbaiki kebijakan kita.”
Pandemi disebut Sri Mulyani membuat ekonomi mengalami penurunan. Salah satunya karena terhentinya sektor pariwisata yang ditutup akibat adanya pandemi Covid-19. Pemerintah telah membuat berbagai kebijakan dan instrumen yang bertujuan mengendalikan Covid-19. Termasuk mengingatkan masyarakat agar interaksi sosial dan ekonomi tetap mengikuti protokol kesehatan, sehingga mampu mengembalikan sosial ekonomi.
Sri Mulyani juga menjelaskan program pemulihan ekonomi nasional dari APBN yang diluncurkan pemerintah. “Dalam program ini ada elemen memulihkan daya beli masyarakat di sisi permintaan. Bantuan sosial ini mencapai lebih dari 203 triliun.”
Selain Sri Mulyani, Future Financial Festival 2020 juga menghadirkan deretan pakar finansial dan tokoh pemerintah lainnya. Di antaranya, Bambang Brodjonegoro, Veronica Colondam, Jeffry Jouw, Nicky Hogan, Ika Natassa, Andyhta F Utami, dan masih banyak lagi. Khusus untuk 12 sesi berbayar, sebanyak 1,205 tiket berhasil terjual. Sebuah tanda semangat masyarakat untuk lebih melek finansial.
Future Financial Festival 2020 diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat agar peduli isu ekonomi yang tengah dihadapi. Untuk mencapai mimpi Indonesia 2045 dibutuhkan kolaborasi semua pihak. Mulai dari individu, institusi, regulator, hingga pemerintah.