Harga iPhone Generasi Pertama Naik 10 Kali Lipat

369
Harga iPhone Generasi Pertama Naik 10 Kali Lipat!

Hard Rockers, siapa menyangka jika iPhone generasi pertama dengan kondisi baru yang masih tersegel naik 10 kali lipat.

Produk iPhone yang diluncurkan pada tahun 2007 itu kini dibanderol seharga US$50 ribu atau sekitar Rp745 juta.

Melihat kebelakang, saat pertama kali dirilis, iPhone generasi pertama itu dipasarkan hanya seharga US$599 lebih kurang 8 jutaan.

Harga iPhone Generasi Pertama Naik 10 Kali Lipat

Smarthphone ini dilengkapi layar 3,5 inci dengan kamera 2 megapiksel, ditambah opsi penyimpanan 4 GB dan 8 GB, kemampuan internet, dan iTunes.

Ponsel genggam tersebut awalnya belum memiliki toko aplikasi dan berjalan di jaringan 2G dan eksklusif untuk jaringan seluler AT&T.

Naiknya harga iPhone generasi pertama berawal ketika program televisi “The Doctor & The Diva” pada 2019. Saat itu artis tato Karen Green bercerita diberi hadiah iPhone generasi pertama varian 8 GB dan tidak pernah membuka segelnya.

Kemudian, seorang penilai di acara tersebut menilai ponsel ini seharga US$5.000 kala itu.

Sejak saat itu iPhone generasi pertama yang masih tersegel lainnya bermunculan di situs lelang. Salah satu iPhone bahkan dilelang dengan harga lebih dari US$39.000 di situs lelang LCG Auctions dan terjual pada Oktober lalu.

Salah satu faktor harga iPhone generasi pertama melambung tinggi tak lain karena punya nilai sejarah yang tinggi dalam sejarah alat komunikasi.

iPhone manjadi smartphone yang mengawali gaya hidup miliaran orang di seluruh dunia berkomunikasi, melakukan pembayaran, melakukan pekerjaan, mengambil foto, dan bahkan cara mereka bangun di pagi hari.

Baca Juga: Facebook Masihd Duduki Pengguna Media Sosial Terbanyak di Dunia

Terlebih dengan rilisnya iPhone, tanpa disadari membunuh puluhan industri, seperti camcorder, pemutar MP3, ponsel lipat, sekaligus menghidupkan banyak industri baru.

Kira-kira apa lagi yang membuat harga iPhone generasi pertama dengan kondisi baru mahal banget Hard Rockers?

 

Penulis: Fadia Syah Putrano

LEAVE A REPLY