Marc Spitz sebagai penulis buku ini berusaha untuk memberikan informasi tentang vokalis nyentrik dari sebuah band berlambangkan lidah yang menjulur keluar dari dalam mulut, Mick Jagger dari The Rolling Stones. Mengupas kehidupan pribadi Jagger yang glamour namun punya sisi lain seperti orang lain, tentang pengalaman bermusiknya, bagaimana gayanya berbusana, hingga secara tidak sengaja membandingkannya dengan Keith Richards.
Mungkin yang menjadi sisi menarik dari buku setebal 320 halaman ini adalah bagian terakhir yang disebutkan di atas. Bagaimana Mick Jagger dan Keith Richards ketika ‘dibandingkan’ oleh Spitz secara hati-hati. Tenyata seorang Jagger mampu meredam kekesalan para penonton saat konser The Rolling Stones pada 1969 silam, yang menewaskan Meredith Hunter akibat luka tusukan yang dilakukan oleh geng motor Hell’s Angels. Richards nampak berapi-api dengan memberikan ultimatum untuk menghentikan konser, namun Jagger dengan tenang bertanya secara halus mengapa perkelahian tersebut bisa terjadi.
Sebuah pertanyaan juga dilontarkan oleh Splitz di bagian awal buku ini, siapakah di antara Jagger ataukah Richards yang akan orang pilih? Kebanyakan akan memilih Keith Richards yang lebih cool dan lebih rock. Namun tak apalah, buku ini tidak bermaksud untuk membuat pembacanya menyukai vokalis yang kerap kali diremehkan, namun hanya sekedar memberi tahu sisi lain dari hidupnya.
“all the move like Jagger, I’ve got the move like Jagger..~”
Sumber: rollingstone.co.id, nytimes.com
- Snoop Dogg Jualan Vape - Jan 7, 2015
- Hello Goodbye Hello Again di Hard Rock FM - Jan 6, 2015
- Hadiah Gratisan Dari Thom Yorke - Jan 6, 2015