Ditengah gempuran rilisan digital yang kini menjadi platform bagi musisi untuk menuangkan karyanya, piringan hitam (vinyl) rupanya masih banyak diminati. Hal ini terlihat dari penjualan vinyl mengalahkan rilisan CD atau keping cakram di Amerika.
Vinyl masih memiliki daya tarik bagi para penggemar musik untuk menikmati sebuah karya dari musisi idolanya. Berdasarkan laporan dari Asosiasi Industri Rekaman Amerika (RIAA), penjualan rekaman fisik melonjak 4% pada 2022 menjadi US$1,7 miliar.
Di tahun 2022, sebanyak 41 juta unit vinyl telah terjual di Amerika Serikat. Penjualan ini mengalahkan CD yang hanya laku sebanyak 33 juta keping.
Ini merupakan pertama kalinya penjualan vinyl lebih banyak daripada CD. Nilai jual dari vinyl serta suara khas yang membuat para kolektor untuk mengoleksi vinyl.
Selain suara yang organik, vinyl juga dapat menjadi investasi. Umumnya, vinyl bekas dibanderol dengan harga kisaran Rp 75.000 hingga Rp 300.000. Namun, vinyl langka dapat dihargai hingga jutaan terutama album lawas asal Indonesia.
Baca Juga: Snoop Dogg Rilis Produk Kopi Premium Khas Indonesia di AS
Meski begitu, tetap streaming menyumbang penjualan terbesar dengan mencapai rekor pendapatan tertinggi $13,3 miliar, terhitung 84% dari total penjualan.Sebanyak 77% penggemar musik langganan berbayar dari pendapatan streaming.
- Apple Pencil Port USB-C Dirilis! - Oct 18, 2023
- Meta Perkenalkan Chatbot AI, Bisa Interaksi dengan Kendall Jenner Hingga Snoop Dogg - Oct 16, 2023
- Coldplay Jual Infinity Tickets untuk Konser di Jakarta! - Oct 16, 2023