“Kalau kita perhatikan tebu, bagian mana yang paling manis, adalah pangkalnya semakin ke ujung maka akan semakin hambar..
Begitu juga kalo tertiup angin,maka bagian yang bergoyang mengikuti arah angin adalah pucuknya. Kalau angin datang dari timur maka dia akan menghadap kebarat begitu juga sebaliknya kalau angin datang dari utara maka ujung tebu akan mengikuti arah angin menuju ke selatan. Bagian ujungnya itu tidak ada pendirian, terombang ambing menurut keadaan.”
Begitulah gambaran orang yang belum menemukan seorang pembimbing rohani, dia akan terus menerus mencari kebenaran tanpa batas waktu padahal umur yang diberikan Tuhan hanya sebentar. Apabila didengar ada ulama A disana keramat maka dia akan ke ulama A, besoknya didengar lagi ada kiayi Z sangat hebat maka dia mendatangi kiayi Z. Orang seperti ini adalah ibarat sama dengan buih dilautan yang akan mengikuti arus laut dan tidak mempunyai pendirian.”
“Seseorang yang telah menemukan kebenaran tidak akan pernah bisa digoyahkan oleh apapun, dia tetap ditempatnya seperti pangkal tebu dan istiqamah dijalan yang ditempuhnya. Inilah orang-orang yang telah diberikan pencerahan dan dibukakan hijab oleh Tuhan”.
Untuk itulah kita hidup didunia yaitu untuk belajar, dan cobaanlah yang membuat kita belajar mengenal hakikat hidup yang sesungguhnya.
- Setetes Kebohongan demi kebaikan - Nov 11, 2009
- Mencari Si Putih - Apr 23, 2009
- Filosofi Durian - Apr 2, 2009