Hard Rockers, seperti yang kita ketahui bahwa di tahun 2022 banyak terjadi serangan siber di dunia maya. Tidak hanya menyerang pihak swasta, lembaga pemerintah pun menjadi sasarannya.
Menurut perusahaan keamanan siber Kaspersky, lanskap ancaman siber terus berubah meski jenis ancaman utama tetap sama, seperti phishing, scam, dan malware. Selain itu, iming-iming yang digunakan penipu sangat bervariasi tergantung pada waktu tahun, peristiwa besar terkini, momentum, berita, dan lain-lain.
Berikut ini Hard Rock FM rangkum potensi sasaran ancaman para penjahat siber:
Game
Pada 2023, Kaspersky memperkirakan pengguna akan menghadapi lebih banyak penipuan game berlangganan. Hal ini karena semakin besar basis langganan, semakin besar jumlah skema penipuan penjualan kunci dan upaya pencurian akun.
Selain eksploitasi pada layanan, penjahat siber juga bisa mengeksploitasi kebutuhan perangkat game. Bentuknya, presale palsu, hadiah, atau diskon ke calon korbannya dengan mengkloning toko online asli. Item dalam game dan uang adalah beberapa tujuan utama penyerang yang mencuri akun pemain.
Streaming
Kaspersky melihat akan lebih banyak Trojan yang didistribusikan menggunakan layanan streaming palsu yang menyamar sebagai platform asli seperti Netflix. Penjahat siber juga mungkin memiliki berbagai skema phishing dan penipuan yang ditujukan kepada penggunanya. Daftar film yang dieksploitasi sangat bervariasi karena penipu online cepat beradaptasi dengan selera konsumen.
Media sosial dan metaverse
Kaspersky juga melihat dalam waktu dekat akan muncul fenomena revolusioner baru di dunia jejaring sosial. Penjahat dunia maya dapat mulai mendistribusikan aplikasi trojan palsu dan menginfeksi ponsel korban untuk tujuan berbahaya lebih lanjut.
Bahaya yang muncul terkait dengan pencurian data dan uang, serta halaman phishing yang ditujukan untuk membajak akun di media sosial baru.
Baca Juga: Penunjuk Jalan Terbaik, Google Maps atau Waze?
Aplikasi kesehatan mental
Peningkatan penggunaan aplikasi kesehatan mental membuat risiko data sensitif ini bocor secara tidak sengaja atau diperoleh pihak ketiga melalui akun yang diretas juga akan meningkat.
Kemudian, data dari aplikasi kesehatan mental tersebut sangat mungkin digunakan dalam serangan rekayasa sosial yang ditargetkan secara akurat.
Tetap waspada terhadap kejahatan dunia maya Hard Rockers!
Penulis: Fadia Syah Putranto