Anger Management

Jul 10, 2014

1371

Hard Rockers mungkin pernah merasakan marah dengan seseorang? Atau marah dengan kondisi yang tidak sesuai dengan harapan?

Ya, setiap orang pasti pernah merasakan marah, dan hal itu sangatlah manusiawi. Seperti kita ketahui, marah adalah ekspresi dari emosi yang tidak menyenangkan, disulut oleh respon emosional terhadap situasi yang berkembang di dalam maupun luar diri.

Marah yang tidak terkendali bisa memicu gangguan kesehatan, lho. Seperti sakit kepala, sakit perut, masalah kulit, tekanan darah tinggi, kegelisahan, depresi, hingga serangan jantung atau stroke.

Maka, Hard Rockers wajib belajar mengendalikan rasa marah dengan benar. Bukan untuk memendam, tapi lebih tepatnya dikontrol secara sehat. Berikut lima cara untuk me-manage kemarahan:

> Tahan reaksi. Jika kemarahan sudah terasa mencapai puncak, cobalah untuk diam sejenak dan jangan melakukan apa-apa. Tindakan yang impulsif hanya akan menimbulkan penyesalan di kemudian hari.

> Identifikasi. Cobalah untuk menarik nafas panjang dan dalam, kemudian hembuskan pelan-pelan. Rasakan kemarahan kemudian berilah identifikasi terhadap perasaan tersebut. Identifikasi ini berguna untuk memilih-milih apakah amarah objektif atau subjektif.

> Tetap gunakan logika. Marahlah dengan cara yang dewasa, manfaatkan bahasa otak Anda kemudian ungkapkan dalam bahasa verbal yang jelas dan informatif. Hindari bahasa otot yang bersifat destruktif (menghancurkan), konfrontatif (melawan) atau menyerang, yang pada akhirnya hanya akan menimbulkan kemarahan orang lain.

> Lampiaskan kemarahan Anda. Terkadang rasa marah masih tersisa di hati, walaupun sudah menggunakan bahasa otak dan dapat diterima oleh orang lain. Jika begitu, inilah saatnya untuk melampiaskannya. Cara yang paling sederhana dan sehat adalah dengan menangis, tapi lakukan di tempat tersembunyi. Atau bila Anda merasa terlalu jantan untuk menangis, cobalah melampiaskannya dengan berolahraga.

> Ubah persepsi diri. Jika semua cara di atas tidak berhasil, yang harus dilakukan adalah mengubah pola pikir. Tanamkan pikiran positif dalam diri. Anggaplah ada hal lain yang lebih penting yang harus dikerjakan daripada marah. [teks: @karimyusrun | foto:istimewa | sumber: fitnesformen.co.id]