Dehidrasi Bikin Sensi

1143
hrfm dehidrasi

Ada satu hal yang ternyata dialami seseorang yang terkena dehidrasi selain kondisi fisik yang tidak stabil, yaitu sensitif. Dehidrasi bukan cuma menyerang fisik, tapi juga psikologis. Jadi jangan heran kalau bertemu orang yang sedang dehidrasi kemudian ia marah-marah.

Air yang ada di dalam tubuh jumlahnya mencapai 50 hingga 75 persen. Jadi bayangkan aja kalau sampai kekurangan cairan, seluruh organ tubuh sampai otak bisa menciut. Hal itu menyebabkan kulit kering dan kusam, tidak fokus, dan bahkan cepat emosi. Ini dikatakan oleh dokter naturophatic, dr.Riani Susanto ND yang dikutip dari health.detik. Ia menggambarkan hal tersebut dengan kondisi timun dan tomat yang tidak disimpan di dalam kulkas.

Ditambahkannya lagi, di dalam otak terdapat brain cell yang akan menyusut jika tidak diberi cairan, namun setelah diberi cairan brain cell akan kembali mengembang sesuai bentuknya. Brain cell ini lah yang menyebabkan seseorang yang sedang mengalami dehidrasi menjadi kurang fokus dan mudah marah, apalagi jika kondisi cuaca semakin panas, rasa haus akan semakin bertambah dan jangan heran kalau menjadi lebih sensitif dan suka marah-marah.

Untuk mengatasinya apa lagi kalau bukan dengan meminum air mineral. Adapun air mineral yang baik untuk tubuh adalah air mineral yang mengandung sodium, potasium, kalsium serta magnesium dan sudah tersertifikasi secara nasional maupun internasional yang menjaga keamanan dari isi air mineral tersebut. Tubuh tidak hanya membutuhkan air biasa saja, tapi juga air yang sehat, dan memiliki kandungan penting yang dibutuhkan oleh tubuh.

Selain itu, untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik, meminum beberapa gelas air sebelum tidur juga sangat disarankan. Nah, jika merasa kurang tidur, atau sedang mengalami emosi yang turun naik dan cepat marah, coba minum air yang banyak siapa tahu itu adalah tanda-tanda dehidrasi yang sedang menerjang.

Jadi, jangan sampai kekurangan minum air putih ya, Hard Rockers nanti jadi sensi. 

Sumber: health.detik.com

LEAVE A REPLY