Ed Sheeran Ngaku Pendapatannya Menurun Hingga Rp 11 Juta Saat Pandemi

566
Ed Sheeran Ngaku Pendapatannya Menurun Hingga Rp 11 Juta Saat Pandemi

Efek pandemi ternyata gak hanya berdampak bagi masyarakat umum, namun penyanyi kelas dunia Ed Sheeran pun juga mengalami ‘seret’ dalam pendapatannya dengan turun drastis selama pandemi. Ed Sheeran mengaku bahwa pendapatannya turun drastis hingga Rp 11 juta saat lockdown.

Industri hiburan merupakan salah satu bidang yang mengalami dampak cukup besar saat pandemi Covid-19 datang. Konser atau pertunjukan musik pun dilarang ketika pandemi terjadi untuk menghindari kerumunan massa.

Ed Sheeran Ngaku Pendapatannya Menurun Hingga Rp 11 Juta Saat Pandemi

Dilansir dari Daily Mail, penyanyi Ed Sheeran juga mengalami penurunan pendapatan yang sangat drastis saat pandemi Covid-19. Dikarenakan tidak ada pertunjukkan musik, Ed Sheeran pun vakum dari industri musik selama setahun dan fokus menggarap album terbarunya.

Alhasil, pendapat Ed Sheeran yang tadinya GBP70 juta (Rp1,3 triliun) pada Maret 2020 menjadi GBP591 (Rp11,1 juta) sepanjang lockdown. Padahal jika dilihat dari pendapatan penyanyi asal Inggris tersebut dalah konsernya sehari saja bisa mengantongi GBP200.000 (Rp3,7 miliar).

“Selama 3 tahun terakhir, pendapatan terbesar Ed Sheeran memang dari tur dunia. Bahkan, perusahaan tur Hayagotatourboi Touring miliknya bisa meraup GBP250 juta dari tur dunia yang dijalani Sheeran,” ujar seorang sumber seperti dikutip dari The Sun, Selasa (21/12/2021).

Namun begitu, dalam wawancara ekslusifnya bersama Hard Rock FM dengan tema “Intimate Session With Ed Sheeran”, pelantun “Bad Habit” itu mendapat pembelajaran selama pandemi. Ia jadi banyak belajar bahasa baru selama pandemi, terutama bahasa Italia.

Ed Sheeran juga ditahun 2021 ini telah melahirkan album “=” (equals) dan bersiap untuk kembali melakukan konser turt Eropa pada April 2022 mendatang.

Baca Juga: TERNYATA BAD HABITS ED SHEERAN ITU SUSAH STOP! SUSAH STOP APA?!?

Coba shera Hard Rockers, berapa penghasilan terendah Lo ketika pandemi?

 

Penulis: Rifqi Fadhillah

LEAVE A REPLY