4 Hal Ini Suka Buat Anxiety di Tempat Kerja

285

Hard Rockers, ada yang merasa di lingkungan kerja sudah mulai tidak sehat atau merasa beban? Ada beberapa hal yang bisa buat lo anxiety saat lagi berada di tempat kerja yang sebaiknya lo hindari.

Kerja di lingkungan yang buat kita gak nyaman tentu gak enak banget. Beberapa hal berikut ini bisa jadi pertimbangan lo untuk mulai melirik-lirik kantor baru apalagi sudah ada yang gak beres di kantor lo.

Impostor Syndrome

Jika lo merasa suka ga percaya diri padahal bisa dalam menghandle suatu pekerja di kantor lo, berarti lo sudah masuk impostor syndrome. Ada keraguan di dalam diri lo ketika dibebani pekerjaan oleh atasan.

Hal ini justru bakal membuat kepikiran dan grogi sendiri. Biasanya hal ini timbul karena adanya permasalahan dikantor, entah dari lingkungan pertemanan atau rekan kerja yang kadang meragukan kemampuan lo.

Urgent Project

Pekerjaan yang mendadak emang membuat pikiran menjadi gak tenang. Situasi ini kalau keseringan terjadi bisa membuat lo gak nyaman dalam bekerja dan panik sendiri dalam mengerjakan pekerjaan tersebut.

Beruntung kalau misalkan dalam satu tim bisa bekerja sama dalam menyelesaikan urgent project dari kantor. Namun, apabila sendiri dalam mengerjakannya malah memicu anxiety ketika menghandle kerjaan.

Lingkungan Toxic

Anxiety kebanyakan datang dari lingkungan tempat kerja yang toxic. Lingkungan kerja menjadi gak nyaman bukan hanya faktor kerjaan yang yang banyak, tapi juga rekan kerja.

Rekan kerja yang gak kooperatif hanya membuat kerja menjadi gak asik. Kerjaan yang sudah numpuk ditambah rekan kerja yang toxic, pasti lo gak bakal menemukan kenyamanan.

Bos Terlalu Penyuruh

Setiap bos memang ditugaskan untuk memberi pekerjaan kepada karyawannya. Tetapi seorang bos juga harus bisa membimbing karyawannya dan gak hanya modal nyuruh aja.

Bos yang hanya memperlakukan lo sebagai bawahannya, bukan sebagai teman atau rekan kerja, pasti akan selalu terpaku hanya pada kerjaan yang disuruhnya. Bos-bos tipe kaya gini yang cuma bikin toxic di kerjaan.

 

Penulis: Rifqi Fadhillah

LEAVE A REPLY